![]() |
| teachwithmovies.org |
Sebuah Resensi berlandaskan
Refleksi
dari Sebuah Film menyentuh hati
“Lorenzo’s Oil”
oleh : MARIA GABRIELA ROSWITA
10
8114 096
Ketika
aku menonton saya merasakan kesedihan
yang luar biasa dan juga sebuah kebanggaan teramat besar. Lorenzo pada mulanya memiliki
kehidupan bahagia seorang anak kecil, namun seiring bertambahnya usia tiba-tiba
kehidupan miliknya berputar begitu cepatnya hingga untuk mengatakan Ia masih
memiliki kehidupan pun adalah suatu hal yang mencekat tenggorokan, bahkan bagi
orang tua Lorenzo. Siapa sangka, anak yang sangat lucu, ceria seperti Lorenzo
bisa mengidap sebuah penyakit bernama ALD (Adrenoleukodystrophy), dan penyakit itulah yang
membuat Lorenzo mengalami degenerasi hingga berada dalam kondisi vegetative
(semacam koma).
Kemalangan, itulah yang saya pikirkan dan membuat hati
saya merasakan sakit teramat sangat ketika melihat bagaimana Lorenzo mengalami
kesakitan dan kehilangan kemampuannya satu per satu. Kegigihan dan keuletan
orang tua Lorenzo untuk menyelamatkan nyawa anaknya merupakan sebuah hal yang
membuat saya terperangah dan bangga. Mereka memperlakukan ALD seperti sebuah
negara asing, dimana mereka perlu untuk mengetahui segala sesuatu tentang
penyakit ini untuk mengenalnya, sebelum mencari cara untuk menyembuhkannya.
Mereka bukanlah praktisi kesehatan, bukannya seorang ilmuwan, namun justru
mereka lah yang memiliki kegigihan tiada tara, untuk belajar dan berjuang
mencari sebuah “penyembuhan”. Tanggung jawab sebagai orang tua dan kasih sayang
kepada anak menjadi landasan utama mereka dapat bertahan hingga
akhir.
Pikir saya, memang ALD hanya sebuah penyakit keturunan
yang probabilitas terjadinya kecil, lebih kecil dari penyakit-penyakit lain
yang sangat besar penyebarannya namun hingga kini juga belum ditemukan obatnya
(seperti HIV AIDS). Namun sebagai praktisi kesehatan, semua penyakit berhak
untuk diberikan perlakuan yang sama, dicarikan jalan keluarnya demi
menyelamatkan nyawa dan kehidupan. Dari segi ekonomi, siapa sih yang mau
mencarikan obat untuk penyakit yang hanya sedikit penderitanya? Penelitian
mencari obat itu sangat mahal dan memakan waktu, toh nanti juga tidak bisa
dipasarkan secara luas dan mendapatkan keuntungan yang besar.
Sangat
mengagumkan pula, bagaimana banyak para ilmuwan dengan berbagai disiplin ilmu
bisa duduk bersama, saling bekerja sama sesuai dengan kemampuan masing-masing
memberikan kontribusi dalam perdebatan mengenai penyembuhan penyakit ALD
(bagaimana mereka merasa terpanggil untuk memberikan perhatian terhadap ALD pun
merupakan sebuah hal yang menarik). Memang ternyata benar, jika hanya praktisi
maupun ilmuwan kesehatan saja yang mencari obat tidak akan mencapai hasil yang
diinginkan, karena kemampuan yang terbatas dalam bidang kesehatan. Banyak
ruang-ruang gelap, dimana disitulah dibutuhkan kemampuan dari disiplin ilmu
yang berbeda. Dan apabila semua disatukan, maka BOOM!! Terciptalah sebuah karya
yang bisa menambah kualitas hidup manusia.
Tersentak,
karena melihat bahwa inilah yang dosen saya maksud dalam pendahuluan
perkuliahan KIMIA MEDISINAL. Kami bekerja sama dengan disiplin ilmu berbeda
untuk mencari sebuah obat baru, baik secara social (menyembuhkan) maupun secara
ekonomi (mencari keuntungan). Banyaknya penyakit yang belum ada obatnya dan
banyaknya mutasi genetic yang terjadi, memaksa kita untuk semakin gencar mencari
pengobatan baru. Setelah melihat film ini, saya merasakan kebanggaan karena
telah memilih jalan sebagai farmasis, dimana saya bisa memberikan kontribusi
nyata untuk membantu sesama.
Sampai
pada akhirnya, ditemukan pengobatan untuk mengatasi ALD banyak sekali tantangan
yang harus dihadapi oleh Lorenzo dan orang tuanya. Orang tuanya yang percaya
bahwa Lorenzo ingin terus hidup, sehingga mereka mengupayakan segala macam cara
dan terus tegar membantu perjuangan Lorenzo sendiri untuk melawan penyakit yang
dideritanya. Kepercayaan dan harapan memang sangat penting, dalam menghadapi
hal-hal yang disebut orang sebagai kemalangan. Karena, apakah itu kemalangan
atau keuntungan hanya Tuhan yang tahu. Lorenzo mungkin memang malang, karena
menderita penyakit ALD tapi dengan sakitnya Lorenzo dan ditemukannya pengobatan
ALD oleh orang tua Lorenzo (yang dibantu oleh banyak pihak) mungkin merupakan
sebuah keuntungan bagi penderita ALD lainnya.

saya juga uda nonton filmnya, walau sedikit roaming dgn istilah2 kedokteran,, tapi pesan cerita/filmnya tetap dpt.. *terharu*
ReplyDelete