Saturday, September 1, 2012

Lorenzo's Oil

teachwithmovies.org

Sebuah Resensi berlandaskan Refleksi
dari Sebuah Film menyentuh hati “Lorenzo’s Oil”
oleh : MARIA GABRIELA ROSWITA
10 8114 096


Ketika aku menonton saya merasakan kesedihan yang luar biasa dan juga sebuah kebanggaan teramat besar. Lorenzo pada mulanya memiliki kehidupan bahagia seorang anak kecil, namun seiring bertambahnya usia tiba-tiba kehidupan miliknya berputar begitu cepatnya hingga untuk mengatakan Ia masih memiliki kehidupan pun adalah suatu hal yang mencekat tenggorokan, bahkan bagi orang tua Lorenzo. Siapa sangka, anak yang sangat lucu, ceria seperti Lorenzo bisa mengidap sebuah penyakit bernama ALD (Adrenoleukodystrophy), dan penyakit itulah yang membuat Lorenzo mengalami degenerasi hingga berada dalam kondisi vegetative (semacam koma).

Kemalangan, itulah yang saya pikirkan dan membuat hati saya merasakan sakit teramat sangat ketika melihat bagaimana Lorenzo mengalami kesakitan dan kehilangan kemampuannya satu per satu. Kegigihan dan keuletan orang tua Lorenzo untuk menyelamatkan nyawa anaknya merupakan sebuah hal yang membuat saya terperangah dan bangga. Mereka memperlakukan ALD seperti sebuah negara asing, dimana mereka perlu untuk mengetahui segala sesuatu tentang penyakit ini untuk mengenalnya, sebelum mencari cara untuk menyembuhkannya. Mereka bukanlah praktisi kesehatan, bukannya seorang ilmuwan, namun justru mereka lah yang memiliki kegigihan tiada tara, untuk belajar dan berjuang mencari sebuah “penyembuhan”. Tanggung jawab sebagai orang tua dan kasih sayang kepada anak menjadi landasan utama mereka dapat bertahan hingga akhir.

Pikir saya, memang ALD hanya sebuah penyakit keturunan yang probabilitas terjadinya kecil, lebih kecil dari penyakit-penyakit lain yang sangat besar penyebarannya namun hingga kini juga belum ditemukan obatnya (seperti HIV AIDS). Namun sebagai praktisi kesehatan, semua penyakit berhak untuk diberikan perlakuan yang sama, dicarikan jalan keluarnya demi menyelamatkan nyawa dan kehidupan. Dari segi ekonomi, siapa sih yang mau mencarikan obat untuk penyakit yang hanya sedikit penderitanya? Penelitian mencari obat itu sangat mahal dan memakan waktu, toh nanti juga tidak bisa dipasarkan secara luas dan mendapatkan keuntungan yang besar.

Sangat mengagumkan pula, bagaimana banyak para ilmuwan dengan berbagai disiplin ilmu bisa duduk bersama, saling bekerja sama sesuai dengan kemampuan masing-masing memberikan kontribusi dalam perdebatan mengenai penyembuhan penyakit ALD (bagaimana mereka merasa terpanggil untuk memberikan perhatian terhadap ALD pun merupakan sebuah hal yang menarik). Memang ternyata benar, jika hanya praktisi maupun ilmuwan kesehatan saja yang mencari obat tidak akan mencapai hasil yang diinginkan, karena kemampuan yang terbatas dalam bidang kesehatan. Banyak ruang-ruang gelap, dimana disitulah dibutuhkan kemampuan dari disiplin ilmu yang berbeda. Dan apabila semua disatukan, maka BOOM!! Terciptalah sebuah karya yang bisa menambah kualitas hidup manusia.

Tersentak, karena melihat bahwa inilah yang dosen saya maksud dalam pendahuluan perkuliahan KIMIA MEDISINAL. Kami bekerja sama dengan disiplin ilmu berbeda untuk mencari sebuah obat baru, baik secara social (menyembuhkan) maupun secara ekonomi (mencari keuntungan). Banyaknya penyakit yang belum ada obatnya dan banyaknya mutasi genetic yang terjadi, memaksa kita untuk semakin gencar mencari pengobatan baru. Setelah melihat film ini, saya merasakan kebanggaan karena telah memilih jalan sebagai farmasis, dimana saya bisa memberikan kontribusi nyata untuk membantu sesama.

Sampai pada akhirnya, ditemukan pengobatan untuk mengatasi ALD banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh Lorenzo dan orang tuanya. Orang tuanya yang percaya bahwa Lorenzo ingin terus hidup, sehingga mereka mengupayakan segala macam cara dan terus tegar membantu perjuangan Lorenzo sendiri untuk melawan penyakit yang dideritanya. Kepercayaan dan harapan memang sangat penting, dalam menghadapi hal-hal yang disebut orang sebagai kemalangan. Karena, apakah itu kemalangan atau keuntungan hanya Tuhan yang tahu. Lorenzo mungkin memang malang, karena menderita penyakit ALD tapi dengan sakitnya Lorenzo dan ditemukannya pengobatan ALD oleh orang tua Lorenzo (yang dibantu oleh banyak pihak) mungkin merupakan sebuah keuntungan bagi penderita ALD lainnya. 

1 comment:

  1. saya juga uda nonton filmnya, walau sedikit roaming dgn istilah2 kedokteran,, tapi pesan cerita/filmnya tetap dpt.. *terharu*

    ReplyDelete